PROSES BELAJAR TIAP MESIN KECERDASAN
Setiap kita adalah pembelajar, berapapun usia kita & apapun profesi kita. Untuk bisa bertumbuh kita harus terus belajar… belajar… dan belajar…
Orang Tua ataupun Tenaga Pendidik, seringkali menghadapi anak yang kesulitan belajar dengan kendala dari faktor internal maupun eksternal. Sehingga anak atau siswa mengalami hambatan untuk berprestasi, bahkan sampai tidak ada motivasi untuk belajar. Maka Gejala yang mucul dimulai dari anak yang merasa pelajarannya susah, jadi muncul rasa tidak suka. Akhirnya malas untuk belajar, Dan hasil akhirnya mendapatkan nilai jelek. Ujung-ujungnya jadi ketinggalan Pelajaran. Dengan spirit Sense of Growing, konsep STIFIn dapat diaplikasikan untuk membantu setiap pembelajar, orang tua dan tenaga pendidik dalam mengenali gaya belajar dari tiap mesin kecerdasan yang berbeda-beda.
Ada 3 tahapan dalam proses belajar :
- Tahap 1: Persiapan
- Tahap 2: Pelaksanaan
- Tahap 3: Evaluasi
Kita mulai dari Tahap 1: Persiapan Belajar
Setiap mesin kecerdasan secara alami membutuhkan persiapan belajar dimulai dari diri sendiri, juga memerlukan pendukung seperti alat, fasilitas atau orang lain. Dan lingkungan belajar eksternal yang kondusif.
Tipe | Persiapan Diri | Pendukung | Lingkungan eksternal |
Sensing | Fisik | Fasilitas lengkap | Imbalan |
Thinking | Pikiran | Media Informasi | Kemenangan |
Intuiting | Mood | Media Eksplorasi | Prestasi/ kualitas |
Feeling | Hasrat | Orang lain | Terkenal |
Insting | Adaptabilitas | Suasana Kondusif | Terlibat |
Selanjutnya kita masuk ke Tahap 2: Pelaksanaan
Berikut adalah cara belajar berdasarkan bakat alami dari tiap mesin kecerdasan yang dipengaruhi oleh kemudinya yaitu introvert atau extrovert:
- Tipe Sensing, dengan kecerdasan memori yang mudah mengingat, belajar dengan cara
- Sensing Introvert (Si): Rajin membaca – diurut – dihafal
- Sensing Extrovert (Se): Rajin latihan – dilakukan – direkam
- Tipe Thinking, dengan kecerdasan logika, belajar dengan cara menganalisa.
- Thinking Introvert (Ti): Terapkan rumus – sistematiskan – naik ke lebih kompleks
- Thinking Extrovert (Te): Skemakan masalah – dipilah – dinalar
- Tipe Intuiting, yang memiliki kecerdasan kreatifitas, belajar dengan cara mencari ide atau pola.
- Intuiting Introvert (Ii): Simulasi soal – abaikan detil – ciptakan
- Intuiting Extrovert (Ie): Temukan pola – tambah nilai – prediksi
- Tipe Feeling, dengan kecerdasan emosinya memerlukan orang lain dalam proses belajar.
- Feeling Introvert (Fi): Temukan sosok – tertantang oleh sosok – ungkapkan
- Feeling Extrovert Fe): Mendekatkan diri dengan sosok – terpanggil dengan sosok – cerna
- Tipe Insting, yang spontan akan merespon secara cepat pada saat belajar.
- Lihat secara komprehensif – hubungkan – rangkum
Perlu menjadi perhatian setiap pembelajar, orang tua dan pendidik, dalam menjaga motivasi belajar bisa ‘on’ terus. Seperti halnya kadar keimanan seseorang, motivasi belajar juga terkadang mengalami fase naik dan turun. Apa yang harus dilakukan?
- Sensing Introvert (Si): Menyelipkan aktivitas belajar yang menggerakan badan dan
- Sensing Extrovert (Se): Membangun suasana belajar dengan permainan atau games yang menyenangkan
- Thinking Introvert (Ti): Menyelipkan aktivitas belajar yang memungkinkan kontak fisik dengan alam
- Thinking Extrovert (Te): Ada aktivitas mobiliasasi dan berpindah, sehingga kegiatan belajar tidak hanya berada di satu tempat saja
- Intuiting Introvert (Ii): Beri kesempatan untuk beristirahat selama kegiatan belajar, minimal cukup untuk tidur teta selama ±15 menit
- Intuiting Extrovert (Ie): Menonton sesuatu yang disukai dan bisa menghadirkan hasrat serta inspirasi, bisa film, teater, video.
- Feeling Introvert (Fi): Ada sesi curhat dan sharing dalam kegiatan belajar
- Feeling Extrovert Fe): Interaksi antar orang yang bisa menghadirkan kedekatan dan keceriaan dalam kegiatan belajar, bisa diskusi, game, jalan bareng, dan lain-lain.
- Insting (In): Selipkan kesempatan untuk setiap orang bisa saling berinteraksi, berkenalan, ngobrol, dan lain-lain, selama proses belajar.
Tahap 3: Evaluasi
Seringkali anak/siswa bahkan diri kita sendiri pernah/ sedang mengalami apa yang disebut dengan penyakit belajar, untuk itu kita perlu mengenali kondisi tersebut. Agar bisa membantu mengantisipasi penyakit belajar dan mencegah demotivasi yang berkepanjang.
- Sensing Introvert (Si): Merasa selalu dapat mengkompensasi dengan memberdayakan/ mengandalkan orang lain untuk membantu. Salah satu contohnya, duduk disebelah teman yang pintar alias posisi menentukan prestasi 😊
- Sensing Extrovert (Se): Memiliki rasa kurang percaya diri untuk maju ke depan, karena merasa tidak pintar & prestasi biasa-biasa saja.
- Thinking Introvert (Ti): Terjebak dengan kegagalan masa lalu, sehingga enggan melangkah. Misalnya, anak yang merasa sudah belajar mati-matian tapi tetap dapet nilai pas-pasan.
- Thinking Extrovert (Te): Pandai memberi alasan logis terhadap kegagalan, misalnya saat mendapat nilai jelek karena ujian mendadak & waktu belajar kurang.
- Intuiting Introvert (Ii): Selalu membayangkan dirinya beberapa langkah di depan, akhirnya idenya terburu-buru di aplikasikan tanpa persiapan yang matang.
- Intuiting Extrovert (Ie): Memiliki daya khayal yang kuat sehingga enggan hadir saat ini.
- Feeling Introvert (Fi): Trauma dengan kejadian masalalu yang menyakitkan, misalnya mendapatkan berita duka pada saat proses belajar bahasa inggris berlangsung.
- Feeling Extrovert Fe): Mencari kambing hitam pada orang lain atas kegagalannya.
- Insting (In): Mengurung diri saat mengalami kekecewaan mendapat nilai jelek & tertutup dengan orang lain.
Sebagai pembelajar apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit belajar?
- Banyak melibatkan diri dalam lingkungan yang posif.
- Hindari lingkungan negatif.
- Ketika penyakitmu datang, terima penyakit tersebut dengan jujur, terutama pada dirimu sendiri. Hindari bersikap defensif, karena hal tersebut hanya akan semakin mempersulit keadaan.
- Hadapi penyakitmu dan pastikan kamu berada dalam bimbingan ‘guru’ terbaikmu, sehingga proses yang kamu lakukan menjadi proses yang jelas arahnya dan terencana (tidak liar dan sporadis).
Dengan mengenal gaya belajar yang “gue banget” dari tiap mesin kecerdasan, Anda dapat membantu diri anda, anak dan siswa menjadi pembelajar yang lebih bertumbuh dan berprestasi.
Info Lebih Lanjut
Dapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang diri Anda, dan mulai perjalanan menuju kesuksesan dengan tes STIFIn di I Know You Center Jakarta. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut!
Kontak
WhatsApp : 0812-8407-4727
Telephone : 0812-8407-4727
Baca Juga >>> Apa Itu STIFIn Jakarta?
Post By : Irma
Certified Promotor & Trainer STIFIn